Pernikahan Adat Suku Tolaki

Seperti yang udah saya posting sebelumnya, bahwa tujuan utama saya dan keluarga ke Sulawesi adalah menghadiri pernikahan adik ipar saya (adik suami), Agung dan Lany. Tepatnya di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Pernikahan ini tidak hanya membahagiakan kami, tapi juga sekaligus memberi pengalaman unik.. tentu saja, karena pernikahan digelar dengan adat suku Tolaki (Suku asli Sulawesi Tenggara). Ditambah lagi, istri adek saya ini blasteran suku Tolaki dan China (bermarga Han).

#1

Lany sedang mengkhatamkan Al-Quran didampingi oleh kedua orangtuanya

Malam sebelum akad nikah, 6 Maret 2010, digelar Malam Khataman Al-Quran. Mempelai wanita diwajibkan menyelesaikan khatam al-Quran. Tentunya ketika upacara ini digelar, tidak keseluruhan dibaca, mengingat waktu yang terbatas. Dipandu oleh pemuka agama dan adat, bacaan dimulai dari QS Adh-dhuha, hingga Al-Fatihah dan Al-Baqarah ayat 1-7.

#2

Paginya, 7 Maret 2010, sebelum akad nikah, diselenggarakan upacara Mombesara, yang artinya adalah peminangan. Perwakilan dari keluarga laki-laki bertindak sebagai juru bicara (Pabitara), berhadapan dengan perwakilan keluarga pihak wanita (Tolea).

Prosesi Mombesara / peminangan untuk menyerahkan 'seserahan' kepada keluarga perempuan

Pada upacara ini, seserahan, atau hadiah-hadiah dari pengantin laki-laki diserahkan kepada pihak keluarga wanita. Pengantin wanita tidak diperkenankan keluar dari kamarnya.

Ohya, sebelum acara ini digelar, mempelai laki-laki harus dalam keadaan suci, sudah berwudhu.

#3

Setelah upacara Mombesara selesai, akad nikah segera dilaksanakan. Namun sebelumnya, mempelai laki-laki mendapat ‘ujian’ dari penghulu. Yaitu membaca hafalan surat-surat pendek dari Al-Quran. Hal ini diperlukan, karena nantinya suami akan menjadi imam sholat bagi istri dan anak-anaknya, sekaligus imam dalam mengarungi kehidupan.

Setelah mempelai laki-laki dinilai lulus ujian, akad nikah baru boleh dilaksanakan. Alhamdulillah, adek kami lancar hafalan Al-Quran-nya.. akad nikah pun juga lancar, sekali jadi 🙂

mempelai memakai pakaian adat suku Tolaki

#4

Sedangkan untuk resepsi, tidak terlalu jauh berbeda dengan yang biasanya.Yang berbeda justru setelah acara selesai, biasanya akan menari bersama, atau Tari Lulo. Bergandengan tangan dan dilakukan secara massal, gerakannya pun memutar.

Saya juga ikutan lho, deuh.. ternyata susah dan sangat ritmis gerakannya. Walaupun akhirnya bisa mengikuti, tenaga saya udah abis…hehehe.. capeeek..tapi seneng :mrgreen:

(atas) foto keluarga bersama pengantin, (bawah) Tari Lulo yang digelar setelah acara resepsi selesai.. maap gambarnya kabur, soalnya mereka kan gerak teruss.. 🙂

Hanya doa yang bisa saya hadiahkan kepada Agung dan Lany, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah.. segera diberi keturunan yang sholeh/sholehah.. sehat selalu.. amin, ya robbal alamin. Salam sayang selalu dari mbak dan keluarga di Jogja 🙂

25 Comments

  1. Maaf mbak… ada yang mesti saya ralat sedikit mengenai tulisan di atas.
    “sebelum akad nikah, diselenggarakan upacara Mombesara, yang artinya adalah peminangan. Perwakilan dari keluarga laki-laki bertindak sebagai juru bicara (Pabitara), berhadapan dengan perwakilan keluarga pihak wanita (Tolea).”
    maaf mbak, kebetulan saya suku Tolaki yang juga sdg melakukan penelitian mengenai adat istiadat perkawinan suku Tolaki. Yang saya ralat adalah
    Mombesara itu bukan peminangan melainkan penyerahan pokok adat yang dilakukan juru bicara pihak laki – laki yang dalam bahasa Tolaki dikenal dengan sebutan Tolea kepada juru bicara pihak perempuan yang juga dikenal dalam bahasa tolaki dengan sebutan Pabitara.
    sebelumnya maaf ya mbak. Saya hanya ingin memperbaiki kekeliruan di atas.

    anna :
    terimakasih atas koreksinya 🙂

    Like

  2. memang seperti itu adat pernikahan suku Tolaki…memang jelas ada sedikit atau banyak perbedaan dengan adat suku lain….justru itulah keberagaman Indonesia…..tidak indah, kaya, unik, baik dll kalo sama persis adatnya…..serunya di setiap acara pada adat Tolaki, slalu ada LULO….tua muda ikut lulo, status sosial atau jabatan jadi sama rata…sama-sama bergandeng membuat lingkaran dan menarikan tarian lulo….KECUALI, acara kedukaan tidak mungkin tarian lulo dilakukan…..

    Like

  3. KAK,lebih bagus lagi di tambah pas acara lamaran yang pake bulatan rotan n pake bhasa tolaki(aku dulu bingung banget,soalnya gk ada kata yg aku ngerti). salut dgn baca2alqur’an seblum acara ijab!

    Like

  4. Waw, sebelum akad dites sama penghulu dulu? Keren banget sih? Saya dulu malah penghulunya telat hampir sejam, jadi begitu dateng lamngsung buru2 pengen akad saja. Hmmm….

    Btw, adatnya masih kental nuansa Islam. Bagus tuh. Saya mendukung. 😀
    .-= Bung Eko´s last blog ..Betapa Saya Mencintai Buku =-.

    Like

  5. subhanallah…ada hafalan surat dan khataman, jadi semakin khusyuk upacaranya, gak cuman nyanyi-nyanyi kayak adat kebanyakan…

    btw, kenapa gaya mbak Anna kalo poto selalu pisss yah…wkwkwkwk

    semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah, dan kelak Allah akan menghimpunkan kedua mempelai di surgaNya. Amiin.

    semoga Oyen segera nyusul yah…amiiinnnnnn…(ayo mbak anna diaminkan..hueeehehhe)

    ===============
    anna : iya Oyen.. aku kan cinta damai :mrgreen:
    amin, semoga oyen segera menemukan jodoh terbaiknya 🙂

    Like

  6. suku toloaki bukannya didaerah sulawesi tenggara yah…deket2 bombana gt..soalnya pernah ke daerah mreka sih…

    Like

  7. wuih…menarik sekali adatnya…budaya indonesia itu sebenernya sangat kaya ya… 🙂

    iya, mestinya posting videonya juga dong… 😀

    ==================
    anna : iya nih mas .. jadi nyesel neih gak bikin videonya 🙂

    Like

  8. Salam hormat.
    Satu kupasan tentang adat yang begitu unik sekali.
    Terima kasih
    .-= Along´s last blog ..Perlukah Perceraian =-.

    =====================
    anna : iya, terima kasih.. suatu pengalaman yang baru untuk saya dan keluarga 🙂

    Like

  9. selamat buat agung dan lany, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah, amin..

    secara umum adatnya hampir sama dengan di makassar, bedanya adalah kalau di tolaki ada acara Tari Lulo, pasti seru!

    ======================
    anna : iya mas abu, tari Lulo nya keren banget, asyik.. tapi capek 🙂

    Like

  10. hehe keliatanya gag beda jauh yaw ma pernikahan2 adat lainya

    berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya
    terimakasih
    😀

    ====================
    anna : ow ow..kamu ketahuan…gak baca postingan 😦

    Like

  11. baru tahu adat pernikahan suku tolaki, seserahannya hampir sama kayak di Jawa ya…
    .-= Mamah Aline´s last blog ..Mabuk Kepayang =-.

    ====================
    anna : ya ya… tidak jauh beda.. tapi tetep aja beda mah… 🙂

    Like

Leave a comment