Udah seminggu ini, Merapi belom juga berhenti menunjukkan aktivitas yang berbahaya. Hm.. trus gimana dengan Jogja? Nah, berikut ini saya ceritain deh.. gimana suasana Jogja saat ini..
1. Masker
Hujan abu vulkanik yang menyebar sampe ke Kota Jogja memang sempat mengganggu aktivitas masyarakat Jogja. Sekolah-sekolah sempat diliburin, tapi cuman sehari aja kok. Sekarang juga tetep beraktivitas normal..  Namun.. emang kami gak boleh lupa pake masker kalo beraktivitas di luar rumah.
Saat ini emang hujan abu udah berenti (semoga nggak lagi ya), tapi abu yang tertinggal masih banyak.. terutama di jalan raya. Walopun sempat turun ujan, air-nya belum membersihkan secara keseluruhan. Makanya, masker nggak boleh lupa.
Bahkan, saat saya kerja pun, di dalam ruangan tetep pake masker. Demi kesehatan 🙂
Saking pentingnya masker, harganya pun melonjak berkali-kali lipat. Yang normalnya 1 kotak isi 50 buah harganya Rp.25.000,-. Jadi per satuannya cuman 500 perak, lha.. karena demand-nya lagi tinggi.. 1 buah aja harganya jadi Rp.2500,-. Ada juga ya yang masih ambil untung di atas penderitaan orang lain 😕
2. Gerakan Nasi Bungkus
Yak, dengan semakin luasnya zona tidak aman, yaitu 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi, maka jumlah pengungsi semakin banyak. Beberapa universitas di Jogja untuk sementara diliburkan, karena dipake untuk pengungsian. Mahasiswa pun dikerahkan jadi relawan untuk bantuin. Dan, kami warga Jogja yang gak perlu ngungsi pun turut membantu mereka yang kesusahan.
Hampir di semua wilayah.. gerakan nasi bungkus dilakukan. Termasuk komplek saya. Jumat lalu, dikoordinir oleh salah satu ibu, ibu-ibu di perumahan saya juga ngadain gerakan itu. Tapi buat yang nggak sempat.. ngasih uang juga boleh.
3. Penggalangan bantuan
Saat ini, di hampir seluruh elemen masyarakat di Jogja giat menggalang dana untuk membantu para pengungsi. Di simpang jalan, anak sekolah dan mahasiswa ngumpulin duit. Trus di sekolah, kantor, bahkan di supermarket pun.. ketika bayar belanjaan.. kita ditawari untuk bayar lebih sedikit untuk disumbangkan.
Selain dana, ada juga baju pantas pakai. Hari ini pun, kami di perumahan ngumpulin baju pantas pake. Pakaian dikumpulin ke pengurus RT untuk diteruskan ke para pengungsi.
4. Isu menyesatkan
Nah, ini dia.. selalu saja begitu.. ketika suasana begini, masiiiiih aja ada orang yang nyebar isu nggak bertanggungjawab. Isu tersebar lewat mana aja.. dari sms, jejaring sosial, BB Messenger. 😦
Isu yang sempat bikin panik adalah.. akan terjadi gempa besar di Jogja. Naudzubillah.. lagian menurut ahli di tipi, namanya gempa gak bisa diprediksi.
Isu menyesatkan berikutnya adalah… setelah letusan Jumat, 5 November lalu, radius tidak aman emang dimajuin sampe 20 kilometer.. nah malemnya.. di facebook, twitter, sms, BBM ada isu bahwa radius berubah jadi 45 kilometer.. ya Allah.. sekali lagi, Naudzubillah… apalagi saat itu saya lagi ditinggal Mas Nug tugas luar ke Surabaya. Tentu aja, kami yang sebenernya berada di zona aman, ikutan kalang kabut, apalagi mereka yang udah ngungsi kan?
Namanya juga isu, nggak jelas ujung pangkalnya.
***
Dan pagi tadi Merapi kembali meletus.. semoga aja ini segera berakhir ya. Berharap isu-isu yang gak bertanggungjawab nggak muncul lagi, karena semakin memperkeruh suasana.
Untuk sodara-sodara kita yang terkena musibah, semoga diberikan ketabahan dan senantiasa berada dalam lindungan Allah swt. Amin.
Jangan Menyerah!!
Anna,
Tanggal 6 s/d 8 saya di Yogya…perjalanan yang mengharu biru, apalagi melalui Muntilan yang banyak pohon tumbang.
Dan Yogya memang terasa pengap…agak enakan kalau hujan turun.
Semoga Merapi makin tenang ya…kasihan para pengungsi…
LikeLike
semoga merapi segera istirahat memuntahkan isi perutnya dan saya yakin masyarakat DIY segera bangkit dan menjalani kehidupannya kembali, yang tata tentrem kerta raharja
LikeLike
hmmm… semoga pada bertobat segera deh,katanya sih kalau terjadi bencana itu adalah peringatan dari Allah agar manusianya bertobat na 🙂
LikeLike
Tetap semangat dalam menghadapi musibah. Semoga merapi meredakan gejolaknya. Saya berharap mbak Anna dan rekan-rekan di Jogja sana tidak terprovokasi terhadap issue yang belum jelas yang meresahkan masyarakat. Masyarakat sedang kalut, jangan malah ditakut-takuti
LikeLike
wahhh??/ di sini masker harganya cuma 1000 jeng
LikeLike
itu yg ngambil kesempatan dlm kesempitan, jualan masker sampe berlipat2 gitu nyebelin banget, orang lgi susah dibisnisin. 😦
LikeLike
keep spirit, mbak 🙂 makasi infonya.
LikeLike
Amin untuk doa Mbak di paragraf terakhir. Salam kenal, Mbak Anna. Dan, betul sekali, kita jangan sampai menyerah.
LikeLike
Ndilalah … kok saya nggak menerima sms-sms isu ngaco itu, jadi tenang-tenang saja (terima pun kayaknya nggak langsung percaya). Saya juga nggak nonton pernyataan di sebuah teve swasta yang mengatakan Yogya bakal ditimpa bencana besar.
Yah, orang-orang yang menyebarkan isu-isu menyesatkan ini pastilah penderita psikopat, yang tega membuat kekacauan di tengah suasana krisis.
Saya nggak ikut membuat nasi bungkus Jeng Anna, cuma membantu donasi saja … 🙂
LikeLike
Mengenai Issue …
Aarrrgghhh ..
aku gemes mbak …
kenapa ya mesti ada yang sotoy seperti itu …
salam saya
LikeLike
GErakan nasi bungkus itu keren sekali Mbak …
Dan saya dengar juga …
Sultan melarang atribut partai atau atribut perusahaan di pancangkan di Yogya
Kalau mau bantu bantu saja …
ndak usah pakai tebar pesona …
Like this …
Salam saya Mbak Anna
Semoga semuanya cepat kembali normal lagi ya Mbak
LikeLike
Setiap bencana yang menimpa adalah pelajaran yang tidak bisa dilupakan, dan setiap musibah yang menimpa akan selalu terukir dalam pikiran kita. Bencana merupakan teks yang abadi yang ada di alam pikiran.
Mari kita doakan saudara-saudara kita agar diberikan jalan kemurahan dan kekuatan dalam menghadapi segala musibah yang menimpa mereka.
Dengan Mengatasi Permasalahan Yang Kecil; Maka, Kita Dapat Mengatasi Permasalahan Yang Besar.
Sukses selalu.
Salam ~~~ “Ejawantah’s Blog”
LikeLike
Ah.
Isu-isu tak bertanggung jawab itu benar2 keterlaluan. Belum lagi infotainment yang sok klenik itu, itu lebih tak bertanggung jawab, karena semua orang jadi resah.
Untuk Masker, alangkah baiknya bila kita punya uang lebih, kita bisa menyumbangkan masker yang bagus, kayak yang dipakai para biker atau tentara itu lho, itu bagus biar debu tidak bisa menyusup.
Semoga bencana segera berlalu.
LikeLike
setidaknya Salatiga juga siaga masker mbak……..
LikeLike
Semoga Merapi lekas bersahabat ya mbak. Dan Allah melindungi saudara2 kita di Jogja. Saya juga orang Jogja mbak, miris banget setiap kali liat/dengar berita Merapi. Ibu Bapak saya sih tinggalnya di ujung selatan Jogja (Parangtritis). Relatif aman tapi tetep aja deg2 an krn minggu kemarin ibu kasih tahu, abu Merapi sudah sambapi ke sana juga *mulai kembeng2 deh*
LikeLike
walaupun udah ujan abu pekat gitu gak perlu sampe ngungsi ya? bukannya abu nya itu gak sehat ya?
well anyway, moga2 gak ada letusan lagi ya… dan gak ada gempa2 bumi lagi.
iya heran tuh di bbm suka ada aja yang nyebar isu2 yagn gak jelas. udah lagi kondisi begini kok ya masih ada yang suka manas2in. heran. maksudnya apa coba ya…
LikeLike
ya alloh semoga yang di deket merapi dan sekitarnya diberikan ketabahan yaa.. saya ikut mendo’akan aja 🙂
LikeLike
semoga yang kini tertimpa musibah bisa diberi ketabahan dan segera pulih dari keadaan darurat ini, amien… warga yogya kompak dan ikut empati buat memabntu saudara-saudaranya dari lereng merapi itu sudah baik sekali
LikeLike
Banyak isu yang semakin memperkeruh keadaan. Kasian sodara2 kita yang tertimpa musibah..Semoga saja kedepannya nggak ada lagi isu2 seperti itu;
LikeLike
isu menyesatkan? uh, kalo kedapatan dalangnya, dan ketahuan itu info gak bener, sini biar Denuzz jitak … hehe
sabar ya, mbak. semangat! Denuzz doakan mbak dan keluarga baik-baik saja …
Salam BURUNG HANTU
LikeLike
Semoga Mbak Anna dan keluarga selalu sehat dan aman2 ya ,amin
Dlm keadaan yg sudah menyedihkan begini bagi para pengungsi, kok ya msh saja ada yg tega , bikin isu2 yang jelas gitu, nambah panik aja 😦
salam
LikeLike
turut berduka atas bencana yang menimpa, tetapi saya tidak kagum dengan pemerintahan indonesia termasuk presidennya atas penanggulangan bencana ini.
LikeLike
Makasih info2nya tentang perkembangan Jogja terkini…
Saya yakin, yang menghembuskan isue itu justru bukan orang Jogja…
LikeLike
Ah ya Mbak, isu menyesatkan itu hanya membuat panik, menyebalkan juga :(.
LikeLike