Jalan Bareng Gadis Tiga Era

Mengisi waktu di long weekend ini, saya sempat jalan-jalan dengan para gadis era tahun 40-an, 50-an dan 60-an 🙂 Bisa dibayangkan berapa usia mereka kan? Ya mereka adalah 2 orang budhe saya (budhe Jamil dan budhe Roos) dan ibunda tercinta. Jalan-jalannya adalah dalam rangka silaturahmi. Pengen berkunjung dan ketemu dengan para ponakan dan cucu2 tercinta.

Sedikit cerita tentang Budhe Roos ya. Budhe saya ini usianya udah sepuh (lanjut usia) banget. Mungkin sekitar 80-an deh. Dan beliau tidak menikah. Jadi dia hidup sendiri. Beruntung rumahnya dekat dengan Budhe saya yang satunya, yaitu Budhe Jamil.

Karena sudah sepuh dan hidup sendiri, bisa dibilang Budhe Roos ini jarang pergi kemana-mana. Hanya kadang kala ponakan ato sodara yang nengokin beliau. Makanya Budhe Jamil punya ide yang sangat baik, yaitu ngajakin Budhe Roos ini untuk jalan-jalan. Nggak cuma di rumah, bisa ngeliat dunia luar..

Tujuan dari silaturahmi ini sangatlah sederhana. Pengen liat dan tau di mana para ponakan tinggal, udah punya anak berapa.. udah seberapa besar. Itu aja.. Dan saya pun dengan senang hati mengantar mereka.

Jam 9 pagi, saya meluncur dari rumah.. pertama jemput kedua Budhe yang rumahnya berdekatan. Kemudian jemput Ibunda tercinta.

Tujuan pertama, adalah mengunjungi rumah Kakak Sulung saya. Budhe Roos tersenyum lebar ketika melihat kakak saya, istrinya, dan anak2nya. Saya ikut senang liatnya. Dia sempat bersalaman dengan si kecil yang belum pernah dia liat sebelumnya. Ada sorot takjub… betapa banyak hal telah dia lewatkan. Ternyata ponakan-ponakan telah tumbuh dewasa membangun keluarga kecilnya masing-masing.

Sebelum ke tujuan kedua, yaitu rumah saya.. kami sempat mampir untuk makan. Terus terang saya bingung mau ngajak mereka makan ke mana. Akhirnya saya ajak makan bakso tennis.. hihi.. emang kalo bakso adalah makanan favorit semua orang.. alhamdulillah mereka suka 🙂

Setelah makan, meluncurlah kami ke rumah saya. Budhe Roos sudah mendengar berita ketika 2 tahun lalu, saya dan suami bisa beli rumah. Dan dia pengen liat, seperti apa rumah kami 🙂 sebuah keinginan yang sederhana ya? hanya ingin liat dan ikut bahagia.. ponakan paling kecil-nya ini udah bisa punya rumah.. 🙂

Cukup lama Budhe-Budhe dan Ibunda berada di rumah saya. Sempat tiduran juga.. santai lah pokoknya. Baru setelah Ashar mereka minta diantar pulang. Dan gantian suami yang nganterin mereka pulang.

Banyak hal positif bisa saya dapat dari jalan-jalan silaturahmi ini.

Bahwa silaturahmi kepada keluarga adalah hal yang sangat penting dan berharga. Terkadang, ketika waktu libur tiba.. banyak orang sibuk dengan dirinya sendiri. Sibuk dengan teman-teman. Lupa berkunjung kepada para sesepuh di keluarga masing2. Karena.. kalo gak ada generasi mereka.. generasi kita juga nggak ada kan?

Jujur, ngeliat mereka bertiga berkumpul, saya seperti bercermin.. bahwa suatu saat nanti, kita yang muda ini pasti juga akan menjadi tua. Kulit yang tadinya kencang akan jadi keriput.. wajah yang tadinya cantik pun bisa jadi memudar.. Semacam mengingatkan saya, bahwa kecantikan fisik hanyalah sebuah bungkus yang bisa rusak pada waktunya. Sedangkan kecantikan hati, akan lebih lama bertahan..

Sungguh saya salut pada Budhe Jamil, sang penggagas jalan2 sederhana ini. Beliau di usia 70-annya.. emang punya hobi bersilaturahmi. Tidak hanya dengan keluarga di Jogja, tapi juga di luar kota. Tetap lincah di usia lanjutnya, nggak takut naik kendaraan umum. Bahkan mengunjungi anak dan cucunya ke Bogor pun dengan naik bis.

Saya pun juga merasa sangat beruntung dan bahagia.. Budhe Jamil meminta saya untuk mengantar jalan-jalan ini. Walopun hal yang saya lakukan ini hanyalah sesuatu yang sederhana.. nampakya sudah bisa bikin Budhe-budhe dan ibunda bahagia.

Seperti kata orang bijak, orangtua adalah ladang amal bagi yang muda.. Ladang amal yang sungguh dekat dengan jangkauan tangan kita, namun kadang terlupakan.

Yah… Allah itu Maha Pemelihara.. jangan pernah kita merasa akan terlantar dalam hidup ini. Dengan saling peduli dan menyayangi keluarga kita.. insya Allah sampe akhir usia nanti pun, Allah selalu memelihara kita.. amin 🙂

22 Comments

  1. Saya sempat melongo waktu baca Jeng Anna mengajak para Budhe makan bakso tenis. Apa gigi beliau-beliau masih kuat? Tetapi ternyata beliau-beliau sukaya … 😀

    Kami tujuh bersaudara, semua sudah berkeluarga, memiliki komitmen untuk berkumpul minimal setahun sekali. Tidak pada saat lebaran, karena saat lebaran seringkali harus berbagi waktu dengan mertua yang tinggal beda kota, padahal cuti terbatas, sehingga malah sulit bisa kumpul bareng.

    Setelah bapak dan ibu wafat, kami sesaudara semakin merasakan pentingnya menyediakan waktu khusus untuk berkumpul, supaya tidak kehilangan tali pengikat.

    Like

  2. senengnya bisa jalan2 sama budhe2, rumahnya juga deket2an gitu..semoga budhe2, ibunda dan seluruh keluarga besar mba anna diberikan kesehatan selalu, amiin..
    ga kebayang kalo lebaran pasti rame banget ya mba..pada ngumpul semua..hehe

    Like

  3. senang yah bisa kumpul di usia yang udah pada sepuh 🙂 soal makanan sih, relatif ya, seringnya udah ga dirasain, soalnya hati sudah senang, jadi apapun makanannya ya senang saja hehehe

    Like

  4. Alhamdulillah mbak anna masih diberi kesempatan membahagiakan mereka meskipun keliatannya sederhana, hanya mengantarkan….
    semoga mereka semua dalam keadaan sehat ya mbak…

    Like

  5. Silaturahmi, sesuatu yang sederhana, mudah dilakukan, namun sering terlupakan, terutama bagi kta-kita yang masih muda, dan katanya generasi modern ini… (sedih) 😦

    Like

  6. Menjaga silaturahmi sama keluarga, kerabat ataupun teman sebaiknya dilakukan ya, karena gimanapun juga kita tetap butuh teman untuk menemani. Biarpun single, tapi kalau ada keluarga yang masih mau sayang sama kita, duh senangnya….

    Like

  7. kalo pakde sudah tidak ada generasi sebelumnya yang masih hidup, karena mereka sudah menghadap Sang Khaliq.

    sekarang pakde menjadi orang yang di tuakan, jadi yang muda pada datang ke tempat pakde

    maaf, pakde belum berkenalan kok langsung nerocos saja he he he…

    Like

  8. Waw… salut sekali dengan kekompakan ketika bunda itu Mb Anna.. Di senja usia mereka, justru kebersamaan itu yang sangat dibutuhkan. Saya juga melihat kebutuhan yang sama pada ibu saya dan saudara-saudaranya. Sepertinya mereka ingin sering-sering berkumpul seperti ketika masa kecil dulu…

    Cerita mb Anna ini memberi inspirasi kepada kita, bahwa selagi ada kesempatan, hubungan dengan saudara kandung itu harus selalu terjalin dengan baik. Agar, di usia tua nanti, kita dapat terus merasakan kehangatan hubungan tersebut

    anna :
    terima kasih Uda 🙂
    ya.. jalan2 kemaren sepertinya emang perlu dilakukan untuk ibu dan saudara2nya. bisa saling mengenang masa2 dulu.. saling cerita..
    ditambah lagi bisa ketemu ponakan2 dan cucu.. pasti bikin mereka senang.

    dan memang… dengan sodara kandung kita harus selalu kompak sampe tua nanti..

    Like

  9. mbak Anna udah makin lancar nyetirnya ya,
    para bude udah nyaman kan diajak keliling sama mbak Anna, senangnya silaturahmi ya

    anna :
    alhamdulillah Mbak Monda..
    nyetirnya udah jauh lebih baik dan lancar.. sehingga para budhe bisa nyaman saya ajak jalan2 🙂

    Like

  10. silaturahmi kepada keluarga adalah hal yang sangat penting dan berharga

    Betul sekali mbak Anna …
    ini betul sekali …
    harta yang sangat tidak ternilai …

    salam saya

    anna :
    ya.. keluarga adalah harta yang tidak ternilai..
    bagaimana pun juga.. terutama saat kita kesusahan.. pasti keluarga lah menjadi pendukung nomer satu.. jadi jangan sampe putus tali silturahminya

    Like

  11. Anna,
    Karena kesibukan sehari-hari, kita sering melupakan silaturahim. Padahal itu penting sekali, untuk melihat dan membayangkan kehidupan teman, saudara, apalagi dengan keluarga yang lebih tua.

    Saya membayangkan pasti bude Ros senang sekali…

    anna :
    iya Bunda..
    ternyata dengan silaturahmi bisa membuat mereka yang usia senja ini, bisa meningkatkan semangat hidup..
    dan silaturahmi harus menjadi kebiasaan.. agar tali persaudaraan tidak putus.

    Like

  12. He he…, enaknya jalan-jalan, apalagi sambil bernostalgia dan bersilahturahmi :).

    anna :
    iya, agar tidak putus tali persaudaraan

    Like

  13. indahnya silaturahmi….membuat hati jadi damai, berasa tak hidup dalam kesendirian..
    salam untuk budhenya bu ana.

    anna :
    betul sekali 🙂
    silaturahmi ternyata memang membawa kebahagian yang tidak ternilai

    Like

Leave a reply to monda Cancel reply