Yap, gunung itulah yang akan kami daki… wuih kayak sangar gitu ya? Tapi seperti yang saya bilang tadi, kami akan tracking, bukan wall climbing π Yah, kami akan melalui jalur lain untuk menuju puncak. Tentu saja jalur akan terasa lebih panjang daripada yang langsung panjat tebing.
Awalnya, saya kira tidak akan seberat itu.. begitu liat medannya, yap sudah dipastikan saya salah pake sepatu. Saya kira tracking-nya semacam di Kaliurang atau di Puncak gitu.. ternyata π₯Β Ditambah dengan hujan yang membuat medan menjadi licin.
Foto di atas memperlihatkan track yang harus kami lalui.. ada beberapa jalan yang emang landai, tapi ada juga yang harus memanjat batu yang sangat besar. Makanya dibantu dengan tali. Atau juga melalui celah bebatuan sempit, yang sepertinya kalo punya badan besar agak sulit lewatnya..
Dalam perjalanan, kami melalui beberapa titik untuk beristirahat sejenak. Sekadar buat minum atau ambil nafas. Karena walopun track yang kami lalui ini termasuk landai, tapi landainya gunung itu seberapa sih? ya tetep aja naik..
Sesekali foto sana sini… cuman sayangnya pas kami nyampe puncak, lagi turun hujan. Kabut di mana-mana.. alhasil nggak bisa liat pemandangan yang katanya bagus banget dari puncak:( Tapi ya gapapa.. paling tidak saya memenuhi target pribadi, harus sampe puncak!

Ketika saatnya turun, saya kira perjalanan akan jadi lebih ringan. Ternyata tidak.. karena hujan, track jadi licin banget. Saya sempat jatuh beberapa kali, selain karena licin juga karena jenis sepatu yang salah. Waktu total naik dan turun gunung purba kurang lebih 3,5 jam. Cukup lama untuk sekedar tracking. Begitu turun langsung lapar melanda. π
Saran buat yang pengen tracking ke Gunung Api Purba, pake alas kaki yang tepat, yaitu sepatu/sandal gunung. Trus, bawa baju ganti lengkap + alat mandi. Ketika naik, barang-barang bisa dititipkan ke pos penjaga di bawah. Saat naik, bawalah air minum yang cukup, pake tas ransel ya… lebih memudahkan dalam bergerak.
Ohya, setelah turun dari Gunung Api Purba Nglanggeran ini, perjalanan masih berlanjut ke Desa Wisata Bobung. Di mana kita belajar membatik, mengecat gerabah, menganyam, dan masih banyak lagi.. saya ceritain di postingan berikutnya aja yaa…
PS. Semua foto milik pribadi.
timesnya podo gonaku
LikeLike
Tempat wisata yang sangat bagus Jeng Ana, dicatat nih meski saya sendiri tidak kuat lagi trackingnya. Salam kenal tetangga
LikeLike
hwaa.. ini udah aku tek-in dari jaman purba… tapi belum kesampean juga.. apakah yogya sejauh itu?
LikeLike
Sepertinya menyenangkan π – tapi kalau pakai mendaki dan jalanan menanjak sih saya pikir-pikir dulu :).
LikeLike
Saya juga baru dengan object ini …
Dan ketika melihat foto tracking sambil nyelempit di bebatuan gunung … waaaahhh asik juga nih sepertinya …
Thanks for the Info Mbak Anna
Salam saya
LikeLike
wah naiknya curam juga ya. iya kalo gak ada tali, serem juga tuh kalo sampe (amit2) jatuh gimana….
LikeLike
waduh, kebayang kalau bunda yg ikut tracking ginih, bisa2 anjlok dengkulnya di tengah jalan π¦
cantik sekali ya Mbak Anna gunung Purba ini, dan foto2 yg didapat juga keren2… π
salam
NB : gelar tiker dulu disini, sambil nugguin postingan ttg desa bubong … π
LikeLike