SPPD Bodong

SPPD itu apa sih?

Surat Perintah Perjalanan Dinas. Mungkin buat temen2 yang kerja di pemerintahan udah ngerti dan gak asing dengan namanya SPPD, sekarang aja banyak perusahaan swasta yang menggunakan hal yang sejenis.

Jadi SPPD itu adalah kelengkapan adminstrasi ketika seorang karyawan melakukan perjalanan dinas. Nah, ketika sudah sampe di tempat kunjungan kerja, SPPD itu harus mendapatkan pengesahan berupa cap dan tandatangan pejabat dari kota / lembaga yang kita kunjungi. Makanya SPPD itu penting sekali, karena sebagai bukti bahwa seorang karyawan bener2 sampe ke tempat tujuan.

Nantinya, SPPD yang udah dicap dan tandatangan beserta kelengkapan yang lain, dapat diproses untuk mencairkan dana. Atau dengan kata lain SPPD itu bisa di-duit-in. 🙂

Sayangnya banyak sekali orang-orang yang menyalahgunakan SPPD. Perjalanan pribadi tapi seenak hati bawa SPPD dari kantor, berharap dapat pengesahan dari kota tujuan, dan akhirnya bisa dapet duit dengan cara gak bener.

Sedikit cerita tentang kantor saya ya.. Kantor saya cukup sering mendapat kunjungan dari luar Jogja. Dari luar negeri, pusat, maupun daerah. Paling banyak lembaga pemerintah maupun DPRD. Tentu saja mereka bawa SPPD. Sejak sebelum mereka datang, tepatnya saat komunikasi awal, selalu kami bilang bahwa SPPD harus diisi lengkap, sesuai surat tugas, dan jumlahnya harus sesuai dengan jumlah orang yang hadir. Lengkap administrasi tapi orangnya siluman… gak bakal kita kasih.

Alhamdulillah, peraturan ini banyak diberi respon positif oleh tamu yang datang. Mereka tertib dengan persyaratan yang kami ajukan. Tapi ada juga yang ngeyel dan kami pun tetep bersikeras harus diisi. Biasanya kami kasih pinjem mesin ketik manual.. biarin aja mereka ngomel, yang penting SPPD harus diisi lengkap.

Tapi itu sih masih belum seberapa.. yang paling saya dan temen2 sebel adalah ketika ada orang datang bener2 hanya minta SPPD. Orangnya cuman 5, SPPD 10… yaelah…

Atau bahkan bawa-bawa nama Menteri atau Walikota buat sekadar minta pengesahan SPPD. Belum lama ini dalam 2 hari berturut-turut.. ada kejadian macem itu. Udah saya ceritain di twitter sih, tapi saya cerita ulang ya…

Hari ke-1

Ada seorang wanita setengah baya, ngakunya istri dari staf khusus sebuah kementrian. Dia bawa SPPD kosong dan tanpa surat tugas, katanya untuk suami yang lagi berkunjung ke UGM dalam rangka konsultasi disertasi S3-nya. Nah, karena jelas2 tidak sesuai standar kami… jelaslah kami tolak. Marah-marah tuh ibu, bawa-bawa nama seorang pejabat di kementrian sana.

Karena si ibu ngeyel, kami bawa tuh ibu ketemu boss saya. Boss saya tetep gak kasih, eh dia jawab, “kenapa saya dipersulit, saya mau telpon Pak Walikota!” Hidih… dalam hati saya jawab, “yo kono.. telponen…” Emang Walikota ngurus kayak begituan.. 😛

Lagian kalo berkunjung ke UGM, ya minta cap ke UGM sana…

Akhirnya, si ibu yang bersasak tinggi itu pulang dengan tangan kosong.

Hari ke-2

Datang lagi seorang ibu, mungkin umurnya 60-an kali ya. Bawa SPPD kosong dan tanpa surat tugas. Katanya untuk anaknya yang Deputi di sebuah kementrian. Masih katanya lagi, anak itu ada acara di sebuah hotel di Jogja.

Ya, dengan alasan yang sama tentu saja kantor saya menolak untuk memberi pengesahan SPPD kosong itu. Si ibu itu marah-marah.. trus nelpon anaknya, “Jogja ki pancen senenge ngel-ngel!!” (Jogja itu emang sukanya mempersulit). Hihi, kita yang liat sih cuman senyum-senyum. Saya sih batin… deputi kok dremis..

Si ibu akhirnya tetap pulang dengan kecewa.

**

Cerita sejenis itu sering kami hadapi, aneh-aneh pokoknya… Ada juga yang segala kelengkapan administrasinya lengkap, tapi berkunjungnya gak serius.. keliatan kalo cuman mau jalan-jalan aja di Jogja. Huh!

Tapi, banyak juga daerah-daerah yang datang dengan niat yang baik. Ketika kunjungan kerja pun juga serius, bener2 mau mendapatkan ilmu yang bisa berguna ketika balik ke daerahnya. Administrasinya pun lengkap.

Saya sebagai orang yang kerja di pemerintahan, kadang sedih juga loh ngeliat yang seperti itu..  tapi saya sih tetep punya semangat dan niat baik. Kadang keberadaan orang-orang baik itu jarang terekspos daripada yang hobi korupsi. Mungkin saya hanya 1 dari jutaan PNS di Indonesia, tapi saya yakin.. masih banyak PNS-PNS jujur dan berdedikasi yang berjuang di tempatnya masing-masing. Doakan kami ya!! 🙂

13 Comments

  1. kalau aku nyebut nya SPJ mbak (surat perjalanan dinas) dan kita di awal udah ditentuin dapatnay berapa,,
    kalau untuk akomodasi dan lainnya itu yang ngurus kantor,,
    kalau makan , boleh reimburse selama itu barengan dengan pihak ketiga..
    kalau untuk makan sendiri-sendiri udah di tentuin di awal,,
    kalau di pemerintahan di bayar nya belakangan ya..

    Like

  2. wah ternyata macam2 ya mb kasus yang dihadapi, apa ga malu ya tu orang2 mau minta uang yang bukan haknya. idihh..

    Pegawai PNS ataupun swasta saya yakin banyak yang masih jujur dan juga sama2 berjuang untuk kemajuan daerah masing2.

    Semangat mb Anna!

    Like

  3. Benar sekali
    menghadapi orang yang tidak tahu malu mau berbuat curang, kita harus bersikap tegas. Bila tidak, berarti kita ikut mendukung tindakan koruptif tersebut. Mau nelpon walikota, yo kono, hehehe….

    Like

  4. kantor Oyen juga menerapkan aturan ketat soal SPPD, karena dulu memang sering jadi alat beberapa instansi (seringnya dari pihak DPRD ato dinas) yang niatnya gak serius nyari ilmu, cuman pengen jalan2 dowang… jadi ya gitu, jumlah gak sesuai dengan kenyataan…

    bener mbak, musti tegas dan anti suap!

    Like

  5. Saya dulu juga sering tugas ke Jogja. Masalah pengesahan SPPD dari dinas terkait Jogja gampang kok. Asalkan persyaratan administrasi dari pusat jelas, berapa orangnya yang berkunjung ke Jogya. Salam…

    Like

  6. Aku salut pada semua pekerja yang jujur, beretika baik dan santun, pegawai negri ataupun swasta…

    paling sebel sama orang-orang yang memanfaatkan posisi suami/istri/anaknya untuk memuluskan keinginannya…

    Jadi usil ngebayangin, ibu bersasak tinggi itu pasti dongkol dan malunya setengah mati… Sasaknya jadi kempes nggak tuh? hihihi…

    Like

  7. Saya juga masih sangat Yakin …

    Masih ada orang banyak sekali orang baik dan jujur di Indonesia …
    entah dia itu PNS maupun Pegawai Swasta … atau bahkan belum bekerja sekalipun … Masih banyak sekali Orang Indonesia yang Baik dan Jujur
    Saya sangat percaya itu

    salam saya Mbak Anna

    Like

  8. Kalau masalah cari duit, ada saja akal orang sekarang, akal sih sebenarnya ndak masalah asal ndak keluar jalur yang dipatutkan saja :).

    Like

  9. Hehe…
    Saya juga sering menemui SPPD bodong Mbak
    Orangnya 2 SPPD nya 5.
    Itu sich masih kira2.
    Kadang kita yang harus datang ke orangnya, tapi dibuat seakan2 orangnya yg datang ke kita.
    Kami dan beberapa temen dari instansi sejenis datang ke orangnya, tapi seolah2 dialah yg datang ke kita.
    Artinya dia nggak kemana2 tapi seakan2 sudah kemana2…

    Like

Leave a comment