Pegawai vs Passion

Kalo menurut Kamus Inggris Indonesia-nya John M. Echols dan Hassan Shadily, passion adalah :

kb. 1. nafsu, keinginan besar, to have a passion for work bernafsu bekerja. 2. kegemaran (for pd). He has a passion for books. ia gemar sekali pada buku-buku. to play role with passion. memainkan peran dengan penuh semangat.

Nah, kalo saya mengartikan sih.. passion itu “panggilan hati”. Yah, banyak yang bilang kalo melakukan sesuatu yang sesuai dengan panggilan hati itu lebih menyenangkan. Apalagi kalo itu menghasilkan duit, sedap banget tuh. Misalnya jadi seniman, kalo nggak panggilan hati kayaknya susah juga kan.. bener-bener datang dari hati. Begitu juga dengan menulis, ini juga perlu passion loh..

Jadi penyiar radio, presenter TV, fotografer.. apalagi? Jadi guru/dosen, jadi atlet, jadi penulis, penari, pengusaha.. semua harus harus dengan passion. Kemudian saya bertanya pada diri sendiri, saya seorang pegawai, PNS pula.. punya passion gak ya? Pertanyaan yang susah-susah gampang jawabnya. :mrgreen:

Ada gitu yang panggilan hatinya jadi PNS? πŸ™‚ banyak saya rasa. Tapi tidak dengan saya. Hehehe… jujur, saya jadi PNS bukan karena panggilan hati, tapi dorongan orang tua. Bener loh, dulu ibu saya yang pengen saya nyoba daftar PNS. Bagaimana dengan saya? merasa terpaksakah? Nggak juga.. saya pun juga mendaftar dengan senang hati, tidak terpaksa tapi cuman pengen nyoba aja sih.. Nothing to lose.

Dan gak terasa, udah 6 tahun ini saya jadi PNS. Apakah saya akhirnya menemukan passion saya? Iya.

Salah satu tugas jadi PNS itu melayani masyarakat. Terdengar klise banget, di tengah banyak sekali kasus korupsi dan berbagai image miring soal PNS di negeri kita ini. Tapi saya tidak ambil pusing soal mereka yang korupsi, buat saya nilai kebaikan bisa dimulai dari diri pribadi setiap orang. Dan ternyata itu panggilan hati saya, mencoba amanah dengan gaji yang saya terima. Ternyata ada kepuasan tersendiri ketika kita melakukan tugas kita dengan baik. Buat saya, melayani itu juga perlu passion loh..

Gak disangka pun, saya juga menemukan passionΒ baru. Apa itu? Akuntansi. Iya, berkutat dengan laporan dan angka. Ini cukup mengagetkan, di mana saya nggak punya background sama sekali di bidang akuntansi, tapi ketika harus terjun di bidang ini.. ternyata saya suka. πŸ™‚ Ketika laporan bisa saya submit tepat waktu, neraca saya balance, ada kepuasan tersendiri di hati saya. Dan saya yakin, itu juga berkat panggilan hati πŸ™‚

Trus, pertanyaan berlanjut. Emang sebelumnya nggak punya passion?

Punya dong… apa itu?

Dulu, sebelum saya jadi PNS, saya sempat kerja di radio, pernah jadi penyiar radio dan Music Director. Selengkapnya baca di sini ya. Rupanya, Tuhan emang Maha Adil, biarpun saya jadi PNS, passion saya buat ngomong di depan orang nggak sepenuhnya hilang. Saya masih bisa cuap-cuap di depan banyak orang alias jadi pembawa acara / MC. Bahkan justru karena saya jadi PNS, saya pernah ngemsi di sebuah acara besar yang dihadiri orang nomer 1 di Indonesia.

Hihi, yang barusan itu bukan nyombong ya.. tapi saya cuman mau nunjukin aja, bahwa jadi pegawai pun, kita bisa memenuhi passion kita, atau pun kalo nggak bisa, kita bisa menemukan passion baru.

Makanya, sungguh beruntung buat mereka yang bisa bekerja sesuai passion-nya. Namun, bukan berarti buat kamu yang bekerja di tempat yang belum sesuai dengan panggilan hati, untuk terus males-malesan dan gak semangat kerja. Mungkin bisa diawali dengan rasa syukur atas pekerjaan yang kita punya. Bisa jadi, our job is someone else’s dream, kan?

Kalopun pada akhirnya, harus berhenti kerja untuk mengejar passion, itu juga gak salah, asalkan udah punya rencana matang tentang langkah ke depan.

Jadi kesimpulannya adalah pegawai dan passion bisa seiring sejalan. πŸ™‚

Buat kamu yang sesama pegawai kayak saya, gimana menurut kamu?

12 Comments

  1. benar mb, apapun itu kalau semuanya dilakukan dengan ikhlas dan terbaik dari kita maka passion akan muncul sendirinya dalam pekerjaan kita.

    Sebenarnya saya pengen banget jadi dosen, tapi sekarang belum bisa dan malah dapat pekerjaan yang gue banget! Hihi…ngurusin mahasiswa asing tapi tetep masih bisa ngajar juga. Love it!

    Like

  2. makasih mbak sudah mencerahkan. orangtua saya juga dorong tuk jadi pns, sementara untuk kerjaan saat ini rasanya sudah cukup dan sesuai dengan passion. alhamdulillah mereka memahami itu πŸ™‚

    Like

  3. Alhamdulillah, dengan bersyukur maka lambat laun kita akan menemukan passion itu πŸ˜€
    mau mengejar passion sekuat tenagapun kalo akhirnya tidak bersyukur ya tetap saja passion bisa berubah.. yah.. mungkin itu hanya buatku πŸ˜€
    salam

    Like

  4. apapun pekerjaannya selama kita jalani dengan ikhlas ya semoga bisa menjadi ibadah ya mbak dan gak sia2.

    saya juga gitu mbak Anna, gak ada background akuntansi dan pajak eh sekarang kerjanya ngurusin itu hehe..

    gak pernah kepikiran sebelumnya, dan ternyata setelah dijalani rasanya enjoy aja, justru seneng mendapatkan pelajaran baru. dan kadang kalo ada seminar2 pajak, aku yg mewakili perusahaan dan dibiayai pula πŸ˜€ belajar tentang hal baru itu seru πŸ™‚

    Like

  5. kalau sekarang saya bekerja mungkin ga sesuai dengan passion namun bukan berarti kerja sembarangan lho. mungkin suatu saat nanti passion untuk mengajar bisa saya salurkan….untuk sementara yang saya ajar adalah anak2 saya deh….

    Like

  6. Hmmm…aku juga pegawai mba, dan sama sekali aku ga ada passionku di sini. Walopun aku tetep enjoy dan bersyukur ya, tapi tetep pengen bgt suatu saat beneran bisa bekerja sesuai passion, yaitu menulis πŸ˜€

    Like

  7. Wah, bagaimana ya Mbak, saya tidak pernah jadi pegawai. Tapi kalau memang di sana ada sesuatu yang dicari, ya mengapa tidak kan :).

    Like

  8. Bundo sangat yakin Anna di manapun berada, apapun tugas yang diberi.. akan terus bersinar.

    karena selalu melakukannya dgn menyertakan hati, sungguh2.. dan ketika kita bersungguh2 maka disitulah passion kita.

    selamat pagi, Anna..!

    Like

  9. gua sampe sekarang masih pengen lho bisa jadi penyiar radio kalo ada kesempatan. hahaha. that’s one of my passions… πŸ˜€

    kerjaan sekarang sih gua suka ya suka. like but not love. jadi jelas bukan passion gua. tapi ya harus realistis kali ya… yang penting menghasilkan. hahaha

    Like

  10. Setuju …
    Untuk bekerja itu perlu didukung dengan passion

    Beruntunglah mereka yang bekerja sesuai dengan passionnya …

    Perusahaan / Institusi diuntungkan karena punya karyawan yang produktif dan bersemangat tinggi … karena passion
    Karyawan pun untung karena passionnya tersalurkan … dapet duit pula …

    Salam saya Mbak Anna

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s