Situs Payak : Tempat Air Suci

Hai hai..

Baru-baru ini secara nggak sengaja saya menemukan sebuah situs purbakala di seputaran Jogja. Sebenernya istilah ‘menemukan’ itu kurang pas, mungkin lebih tepatnya ‘baru tau kalo ada’. Hehe.

Jadi, seperti biasa saya gowes di akhir pekan. Tujuan utama perjalanan gowes hari Sabtu, 14 Februari 2015 adalah naik ke Bukit Pathuk dan finish di Hutan Pinus, wisata alam yang terletak di lereng bukit sebelah timur pusat Kota Jogja. Pengen ke sana setelah ngeliat foto-foto gowesnya suami dan teman-temannya. Tapi ya gitu deh.. karena medannya menanjak, saya nggak kuat dan berhenti di tengah perjalanan. Kalo dipaksain, takutnya malah kenapa-kenapa.

Naiknya beraaaat banget (maklum baru sekali ini nyoba gowes di track tanjakan), turunnya cepeeeeeet banget. Berasa kayak terbang. Beneran. 🙂

Nah, pas perjalanan pulang kami lewat Jalan Raya Jogja-Wonosari, tanpa sengaja saya melihat papan penunjuk jalan bertuliskan “Situs Payak, 100 meter”. Ga jauh dong.. Langsung deh saya dan suami belok kiri menuju situs tersebut.

Begitu sampai di lokasi kesan pertama yang saya dapat adalah bersih. Ikut seneng loh ngeliat tempat semacam ini sangat terawat dan bener-bener bersih. Waktu saya datang, ada mas-mas yang lagi bersihin situs ini, batu-batunya digosok supaya tidak berlumut. Kami juga diminta mengisi buku tamu.

Situs Payak tampak dari atas depan
Situs Payak tampak dari atas depan

Situs ini berada di Pedukuhan Payak, Bintaran Wetan, Sitimulyo, Bantul, DIY, atau di Jalan Jogja-Wonosari km 12. Gak jauh kok dari jalan raya.

Situs ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi, namun tidak dijelaskan dalam keterangan yang terpasang di lokasi oleh siapa situs ini dibangun. Situs yang berukuran kurang lebih 3 x 1 meter ini tergolong situs petirtaan (tirta = air) yang diperkirakan sebagai sumber air untuk upacara keagamaan Hindu. Di bagian bawah situs ada kolam air yang dalamnya sekitar 60 cm. Situs yang menghadap barat daya ini terletak lebih rendah dari permukaan tanah di sekitarnya, yaitu 6 meter.

Situs terletak di tengah pemukiman warga
Situs terletak di tengah pemukiman warga
Situs Payak dari berbagai sudut.
Situs Payak dari berbagai sudut.

Situs ini ditemukan oleh para pembuat batu bata pada tahun 1970-an, karena lokasi ini memang lahan pembuatan batu bata sejak dulu. Namun baru tahun 1980-an situs ini ditangani oleh institusi terkait benda-benda cagar budaya. Kalo sekarang pemeliharaan ditangani oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta.

Salut dengan pengelola yang mampu membuat tempat ini bersih dan asri. Semoga selalu terawat ya.

Si Hitam dan Si Putih di dekat Situs Payak
Si Putih dan Si Hitam di dekat Situs Payak
@ Jembatan Pathuk
@ Jembatan Pathuk

Sepulang dari gowes hari itu, hati rasanya puas karena menemukan tempat baru. Walaupun wajah saya makin gosong, tak mengapa. Menemukan tempat baru saat gowes seperti inilah yang membuat saya semakin menikmati bersepeda. Tidak hanya badan yang sehat tapi pikiran dan hati pun juga senang. 🙂

8 Comments

  1. wah gowes terus nih mbaknya..jadi pengen beli sepeda satu lagi sama istri..seneng klo liat panjenengan foto diantara 2 sepeda dengan suami mbak 🙂

    Like

Leave a comment