Harta dan Ilmu

Hai!

Postingan kali ini saya pengen cerita tentang materi kultum atau kuliah tujuh menit di masjid kantor setiap Hari Selasa ba’da Dhuhur. Materinya cukup ringan dan singkat, tapi nyess di hati. Jadi ga ada salahnya saya berbagi di blog ini.

Materinya tentang Harta dan Ilmu.

Kata Pak Ustadz, menurut hadits ada empat golongan manusia terkait dengan harta dan ilmu. Apa saja?

1. Mereka yang memiliki harta dan ilmu.

Golongan ini adalah yang utama, mereka memiliki harta yang berlimpah sekaligus ilmu yang cukup, sehingga tahu bagaimana membelanjakan hartanya.

Karena berilmu, mereka menjadi tahu dan sadar kewajiban atas harta yang dimilikinya. Yaitu membayar zakat, maupun infaq dan shodaqah untuk membersihkan hartanya.

Karena berilmu, mereka berhati-hati dalam membelanjakan hartanya, tidak berlebihan dan berfoya-foya.

2. Mereka yang tidak memiliki harta, namun berilmu.

Tidak memiliki harta, tidak membuat mereka yang berada di golongan ini bermuram durja. Mengapa? Karena mereka sadar bahwa harta kekayaan di dunia ini semata-mata sementara, hanya titipan Allah SWT.

Dengan ilmunya, mereka tetap optimis menjalani kehidupan dengan keterbatasan harta. Mereka yakin, bahwa Allah menjamin rezeki setiap hambaNya.

3. Mereka yang memilika harta, namun tak berilmu.

Memiliki harta yang berlimpah namun tak berilmu menyebabkan manusia cinta dunia. Menjadikan harta sebagai satu-satu-satunya sumber kebahagiaan. Membelanjakannya pun cenderung pada kesia-siaan. Lupa akan kewajiban zakat, dan beramal soleh dengan infaq dan zakat.

Harta dikumpulkan terus menerus dan dibelanjakan tidak di jalan Allah.

4. Mereka yang tak memiliki harta dan ilmu.

Golongan ini adalah paling tidak utama. Ketiadaan ilmu membuat mereka berpanjang angan. Berandai-andai memiliki harta dan berfoya-foya. Padahal berpanjang angan adalah sesuatu yang merugikan, membuat diri lupa mensyukuri yang telah ada.

Lupa bersyukur akan membuat seseorang merasa kekurangan sepanjang waktu.

**

Sebagai penutup, Pak Ustadz bilang bahwa sangat diharapkan kita menjadi golongan pertama atau paling tidak yang kedua. Jangan sampai kita menjadi golongan yang ketiga dan keempat.

Sekarang, ajukan pertanyaan pada diri kita masing-masing dan jawablah dalam hati. Kira-kira, golongan yang manakah kita?

7 Comments

  1. Alhamdulillah niatnya cuma ngintip FB sekilas malah dapat suguhan bacaan keren dari Mba Anna. Nice share, thank you Mba 🙂

    Like

Leave a comment