Mendadak Piknik Day #2

Minggu, 29 Mei 2016 adalah hari kedua saya dan mas Nug jalan-jalan di Batu dan Malang. Pagi itu kami bersantai di hotel, nggak keburu-buru jalan. Pukul 06.00 sampai 07.15 saya berenang. Masih sepi, berasa punya kolam pribadi deh. Trus mandi dan sarapan.

Hari kedua kami cuman punya waktu setengah hari di Kota Batu karena siang harus sudah check out dari hotel.

Pukul 09.00 saya dan mas Nug menuju ke Kawasan Wisata Alam Coban Rondo yang terletak di Kabupaten Malang. Masih dengan bantuan aplikasi peta. Sedikit informasi bahwa Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Malang itu beda kota dan wilayah loh guys. Mereka adalah daerah tingkat II atau dikelola oleh pemerintah kota dan kabupaten yang berbeda, di bawah provinsi yang sama yaitu Jawa Timur.

Sedikit gambaran yah, Stasiun Kota Baru Malang itu ada di Kota Malang, nah kalo Kota Wisata Batu itu berjarak sekitar satu jam dari Kota Malang ke arah barat dan utara. Jalanan naik kayak dari Jogja ke daerah Kaliurang Sleman. Trus ke barat lagi naik ke Kabupaten Malang, jalanan menanjak kayak dari Jogja menuju Pathuk Wonosari. CMIIW yah.

 

Lokasi #1 : Taman Labirin

Taman Labirin ini masuk ke Kawasan Wisata Coban Rondo. Di gerbang ada bagian ticketing, untuk 2 orang plus satu motor kami dikenai biaya Rp.35.000,-. Saya bilang sih cukup murah karena setelah masuk kita gak dikenakan biaya parkir dan toilet sama sekali alias gratis.

Taman Labirin hanyalah salah satu dari wahana yang disediakan. Masuk ke taman ini membayar retribusi Rp.10.000.-/orang. Masih ada wahana lain seperti naik ATV, sepeda tandem, segway, paint ball, dan memanah. Di lokasi ini juga ada area perkemahan.

Balik lagi soal Taman Labirin ya, di sana pengunjung bisa seru-seruan karena tersesat di dalam taman. Di tengah taman ada sebuah kolam mini, yang ternyata tidak mudah untuk menuju ke sana. Saya dan mas Nug aja sampai perlu 30 menit untuk sampai ke sana. Pengunjung juga bisa naik ke menara yang berada di pintu masuk labirin, di sana kita bisa melihat labirin dari atas sekaligus selfi. 🙂

 

Lokasi #2 : Air Terjun Coban Rondo

Meskipun sudah menjelang tengah hari, udara masih terasa sejuk. Apalagi kalo main air di air terjun ini. Banyak wisatawan yang datang dari berbagai kota. Di dekat air terjun ini pun juga ada wahana flying fox dan treking.

Pukul 11.30 kami segera meluncur turun pulang ke hotel. Tapi rupanya keindahan alam perbukitan Kawasan Coban Rondo emang sulit untuk dilewatkan. Saya dan mas Nug sempat berhenti untuk berfoto. Suka ngeliat alam yang asri dan bersih.

Ohya, salah satu hal yang bikin saya kagum adalah kebersihannya. Beneran deh. Saya nggak melihat sampah bungkus makanan bertebaran. Hebat.

Setelah sholat Dhuhur dan Ashar yang dijamak takdim, pukul 12.00 kami check out dari hotel. Saya kasih rate 5 untuk Kartika Wijaya Heritage Hotel beserta fasilitas dan staf nya, recommended dan I don’t mind nginep di sana lagi.

Jadwal kereta Malioboro Ekspress ke Jogja masih pukul 20.15. Kami masih punya banyak waktu untuk jalan-jalan, beli oleh-oleh dan sedikit berkuliner.

 

Lokasi #3 : Alun-alun Kota Batu.

Tujuan kami selanjutnya adalah Alun-alun Kota Batu, sebuah public space yang dikelola oleh Pemerintah Kota Batu. Di tempat ini terdapat dua area permainan yaitu ferris wheel dan komedi putar mini. Nah, yang paling banyak peminat adalah ferris wheel, hanya dengan tiket sebesar Rp.3.000,-/orang.

Saya sih nggak naik, saya dan mas Nug cuman duduk-duduk sambil ngemil di bangku taman yang mengelilingi air mancur. Saat itu udah siang, tapi petugas kebersihan masih bekerja. Pantes aja alun-alunnya bersih. Udah gitu, gak boleh ada orang jualan di dalam alun-alun, bahkan bagi-bagi brosur pun gak boleh. Area umum ini juga bebas asap rokok. Biar pun hari libur, petugas dari pengelola tetap ada, memberikan berbagai pengumuman dan aturan lewat speaker. Semakin kagum deh sama kota ini dan pemerintahnya dalam mengelola public space.

Perjalanan kami lanjutkan turun ke Kota Malang. Hujan lumayan deras mengguyur Kota Batu hingga Kota Malang. Alhamdulillah di motor sewaan ada jas ujannya. Tujuan selanjutnya adalah beli oleh-oleh Strudel Malang, milik pasangan artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar. Lewat bantuan peta di hape, kami sukses tidak tersesat.

Sayangnya, saat sampai pilihan rasa strudel tinggal apel aja. Satu box-nya Rp.45.000,-. Keliatannya laris banget deh, nggak berhenti banyak orang datang untuk beli.

Alhamdulillah hujan udah berhenti, jadi kami bisa melanjutkan perjalanan mengeksplor Kota Malang.

 

Lokasi #4 : Toko Oen

Ini adalah tempat makan es krim yang udah dibuka sejak tahun 1934. Jadi udah 82 tahun. Wow. Tempat dan furniturnya pun masih bergaya tempo dulu. Tujuan kami ke sini adalah makan siang dan makan es krim.

Ternyata tempat ini menyediakan pula makanan non halal yaitu pork. Sekadar untuk kehati-hatian, saya dan mas Nug cuman makan es krim dan jus aja. Soal harga, jelas nggak murah. Satu porsi banana split dibandrol Rp.50.000,- dan segelas jus semangka Rp.30.000,-. Soal rasa, kalo menurut lidah saya sih lebih enak es krim Wa**s. Hahaha.

Trus, toilet di tempat ini adalah toilet kering nggak ada semprotan airnya. Jadi perlu pake tissue basah.

 

Lokasi #5 : Warung Sate dan Gule Kambing Bang Sholeh

Setelah gagal makan siang di Toko Oen, akhirnya secara nggak sengaja kami sampai ke Warung Sate dan Gule Kambing Bang Sholeh, Jl. Ade Irma Suryani no 42 Malang. Sate dibakar di luar warung, jadi baunya udah bikin ngiler dulu. Warungnya gak terlalu luas, tapi penuh dengan pembeli.

Di dinding warung banyak foto-foto orang terkenal yang pernah makan di sana, tapi kok kebanyakan tokoh politik ya? Di antaranya adalah Hary Tanoe, Akbar Tanjung, dan Wiranto.

Kami memesan 2 porsi sate kambing tanpa lemak plus nasi, 2 gelas jeruk anget. Sate disajikan terpisah dengan bumbunya. Bumbu kacang ditaruh di piring tersendiri dengan potongan bawang merah. Yang beda adalah bumbu dikasihnya perasan jeruk nipis, sehingga ada sensasi rasa segar di bumbunya. Rupanya kami kelaparan, sodara. Nambah 1 porsi nasi deh. Total semuanya Rp.90.000,-. Begitu selesai kami harus segera pergi, karena udah ada antrian pembeli yang mau duduk.

 

Lokasi #6 : Alun-alun Kota Malang

Rasanya tidak afdol kalo berkunjung ke Kota Malang tapi tidak mampir ke Alun-alun Kota Malang. Tempatnya tidak jauh dari Toke Oen. Hanya sedikit berputar karena ada beberapa ruas jalan menggunakan divider. Dan inilah hebatnya aplikasi peta di hape, udah bisa mengakomodir jalan satu arah maupun jalan dengan divider.

Sama halnya dengan Alun-alun Kota Batu, alun-alun ini juga semacam public space yang ramai dikunjungi warga. Bagian tengah alun-alun ada space cukup luas yang bisa digunakan untuk penyelenggaraan acara, bikin panggung atau tenda. Ada area bermain anak-anak yang gratis, ada pula beberapa karya seni 3 dimensi yang dipasang di beberapa titik di dalam alun-alun.

Banyak kursi-kursi taman di tempat ini, para pengunjung duduk santai menikmati sore yang cerah di Kota Malang.

Di alun-alun ini pun juga bebas penjual dan asap rokok. Saya melihat langsung saat seorang Polisi Pamong Praja meminta seorang penjual untuk keluar dari alun-alun. Boleh jualan, tapi di luar alun-alun. Area parkir pun juga tertata. Nggak di sembarang tempat ada parkiran, hanya di salah satu sisi alun-alun saja.

Alun-alun Kota Malang juga berdekatan dengan Masjid Agung Malang, sehingga di sisi barat alun-alun terdapat space yang sudah memiliki garis shaf/tempat sholat. Sehingga saat Sholat Ied digelar, tidak perlu bikin garis-garis lagi.

Rasanya masih belum puas ya 2 hari jalan-jalan di Kota Malang dan sekitarnya. Tapi apa daya harus segera ke Stasiun Kota Baru Malang dan pulang ke Jogja.

Sampai stasiun kami menunggu beberapa waktu pihak rental mengambil motor sewaan. Ada peraturan tidak tertulis saat sewa kendaraan. Jika ketika pinjam bensin full, saat kembali pun juga full. Karena kami gak sempat mampir ke SPBU, mas Nug ngasih tambahan Rp.20.000,- untuk mengganti bensin yang kami pakai selama 2 hari.

Pukul 20.15 Malioboro Ekspres membawa kami kembali ke Jogja. Harga tiket sama dengan saat berangkat, Rp.242.500,-/orang. Pukul 04.00 keesokan harinya, Senin 30 Mei 2016, kami tiba dengan selamat di Stasiun Tugu.

Kalo dihitung-hitung biaya piknik dua hari ini ga sampai Rp.3.500.000, itu udah berdua loh, termasuk tiket kereta PP, kamar hotel, tiket masuk ke tempat wisata, makan dan beli oleh-oleh. Karena kami backpacking, ga banyak beli oleh-oleh.

Overall jalan-jalan ini sungguh menyenangkan, menikmati kebersihan Batu dan Malang. Salut untuk pemerintah dan warga setempat yang nampaknya bersinergi baik dalam menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan.

PS : Baca juga postingan jalan-jalan hari pertama mengunjungi Eco Green Park, Jatim Park 2, dan Museum Angkut di sini.

5 Comments

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s