Piknik itu perlu dilakukan di sela-sela kesibukan atau rutinitas. Kalo memang ga ada waktu, bisalah bikin piknik singkat atau one day trip yang deket aja dan ga perlu menginap.
Sabtu, 2 Februari 2019 saya dan teman-teman kantor plus keluarga, bikin one day trip ke Ambarawa. Total peserta nggak sampe 25 orang, dengan menyewa 1 mobil Hiace Toyota berkapasitas 15 orang dan 2 mobil pribadi.
Berikut adalah tempat-tempat yang kami kunjungi :
1. Sop Empal Bu Haryoko
Berangkat dari Balaikota pukul 07.00, dengan tujuan pertama adalah warung Sop Empal Bu Haryoko di Muntilan, Jawa Tengah. Sebuah warung yang terkenal untuk sarapan dan tujuan wisata kuliner.
Dan emang bener, ketika kami sampai di sana sekitar pukul 08.00, warung udah penuh dan antrian cukup panjang. Makanya teman2 yang pake mobil pribadi emang udah direncanain untuk datang lebih cepat, supaya kami bisa dapat tempat dan antrian awal.

Menu yang ditawarkan adalah nasi sop dengan kuah banjir, alias banyak plus sepiring kecil daging (sapi) empal atau paru. Satu porsi plus segelas minum dan pake krupuk, dihargai 30 ribu rupiah.
Daging empalnya manis dan empuk. Cocok di lidah saya. Cuman buat saya, porsi nasi sop nya kurang gede. Kalo empalnya sih udah lumayan banyak sih, nasinya aja yang kurang. Jadi kurang mengenyangkan. Hahaha.
Nah, di teras warung ini ada yang jual camilan serba 10 ribu per plastiknya. Ga ada salahnya beli untuk teman di perjalanan.
2. Museum Kereta Ambarawa
Destinasi kedua adalah Museum Kereta Api Ambarawa yang merupakan stasiun lama yang dikelola oleh PT. Kereta Api Indonesia sebagai salah satu unit bisnis di bidang pariwisata. Stasiun dibangun tahun 1873 oleh pemerintah kolonial Belanda untuk memudahkan transportasi pasukan tentara Belanda dari Ambarawa menuju Semarang.


Tiket masuk ke tempat ini cukup murah, 10 ribu rupiah per orang. Di sini kita bisa melihat stasiun dengan arsitektur jaman kolonial, lokomotif bertenaga uap, dan gerbong-gerbong kereta yang diperbaiki dan dipercantik.
Di stasiun ini kita bisa naik kereta tua menikmati pemandangan sekitar stasiun. Setiap harinya ada 3 kali jadwal pemberangkatan, yaitu pukul 10.00, 12.00, dan 14.00. Sekali perjalanan memakan waktu kurang lebih 1 jam, menggunakan 3 buah gerbong berkapasitas 40 orang. Jadi sekali berangkat bisa mengangkut 120 penumpang.

Harga tiket adalah 50 ribu rupiah untuk mengikuti perjalanan wisata ditarik dengan lokomotif bertenaga diesel.
Jika menggunakan lokomotif bertenaga uap, harus sewa satu gerbong sekaligus, dengan biaya lebih mahal. Kenapa lebih mahal, ya secara lokomotif bertenaga uap itu persiapannya lebih lama. Pembakaran kayu/arang yang menghasilkan uap itu membutuhkan waktu dan tenaga lebih.
Saat perjalanan wisata ini, tiket akan diperiksa dan dilubangi oleh petugas berseragam PT KAI, persis kayak naik kereta biasa. Trus, selama perjalanan ada pemandu wisata berpakaian layaknya petugas kereta di jaman Belanda. Pemandu ini bercerita tentang sejarah dan perkembangannya hingga saat ini.
Ohiya, untuk membeli tiket naik kereta wisata ini perlu antri dari pagi, loh. Supaya tidak kehabisan. Kemarin kami menggunakan jasa tour leader untuk menghandle tiket masuk ke museum, tiket kereta wisata, makan siang serta tiket masuk ke tujuan berikutnya, yaitu Gedong Songo dan Ayanaz.
3. Candi Gedong Songo dan Ayanaz
Tujuan ketiga adalah Kawasan Candi Gedong Songo, yang masuk ke wilayah Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kawasan ini berada di ketinggian 1.200 mdpl. Suhu lumayan dingin dan jalan menuju ke sana cukup berkelok dan menanjak.

Candi peninggalan peradaban Hindu ini ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804. Sayangnya 4 dari 9 candi dalam keadaan tidak baik atau bahkan hancur. Sehingga tinggal 5 Candi yang bisa dikunjungi. Di sana ada persewaan kuda sebagai transportasi berkeliling kawasan Candi yang cukup luas dan naik turun.
Saat tiba di sana, waktu menunjukkan pukul 14.30 dan sedang turun hujan. Kalo ga bawa payung bisa sewa 10 ribu rupiah, untuk 1 payung besar.
Masih di kawasan yang sama, ada obyek wisata kekinian yaitu Ayanaz. Menawarkan berbagai spot selfie yang bisa bikin memori hape langsung penuh seketika. 😂
Lumayan lah, bisa nambah koleksi foto profil kamu. Hihi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengunjungi tempat ini adalah berhati-hati saat melangkah. Tempatnya naik turun dan rawan terpeleset jika hujan.
Tiket masuk 30 ribu rupiah untuk Candi Gedong Songo dan Ayanaz.
4. Kopi Banaran
Tujuan terakhir adalah Kopi Banaran. Sebuah kedai kopi di mana kita bisa mampir ngopi, makan, dan bersantai sejenak. Kami tiba di sana sekitar pukul 18.00 lebih, pas adzan Maghrib berkumandang.

Buat yang ga suka ngopi seperti saya, ada menu lain kok. Yaitu coklat panas, green tea, atau jus. Makanannya juga lengkap, dari pisang goreng, tempe mendoan, sampai nasi goreng dan sup juga ada.
Atau mau beli oleh-oleh, bisa juga. Saran saya, belilah oleh-oleh yang memang khas daerah sekitar situ. Bisa bandeng presto, kopi bubuk, atau kripik kopi.
Setelah selesai kami melanjutkan perjalanan pulang ke Jogja. Sekitar pukul 21.00, mobil yang kami tumpangi sudah berada di antara kemacetan malam minggu di Jogja.
Overall, one day trip ini cukup seru. Biaya juga ga begitu mahal. Sewa mobil HIACE dengan kapasitas 15 orang adalah 1,5 juta sudah termasuk BBM dan tips driver. Plus berbagai tiket masuk serta sarapan, makan siang, dan malam. Jadi, biaya yang dikeluarin 300 ribu per orang.
Kesimpulan, one day trip ini murah meriah dan juga seru!
Next, ke mana lagi yuk!
Di daftar ini, baru ke Candi Songo aja. Semoga kelak bisa main ke Ambarawa lagi 🙂
LikeLike
Makasih udah mampir ke sini mbak.. Dapat kunjungan dari senior. Salim. 😁
LikeLike