Move On

Ya, move on dari kejadian kemaren bukan hal yang mudah saya lakukan. Berasa lebih sulit dari yang sebelumnya. Tapi, alhamdulillah.. insya Allah saya udah move on dan kembali beraktivitas seperti biasa sejak 1 Oktober lalu. Jadi, saya udah gak sedih lagi. 🙂

Tulisan ini bukan untuk meratap-ratap akan nasib, tapi untuk sharing bagaimana kita bisa pulih. Karena sejatinya, keguguran itu lebih banyak ke dampak psikologisnya daripada ke fisik. Tapi psikologis yang nggak segera membaik bisa ngaruh juga ke kesehatan fisik. Yang tadinya badan sehat bisa ikutan sakit karena larut dalam kesedihan.

Jujur, sempat saya ‘protes’ ke Tuhan.. merasa gak paham dengan ini semua. Semakin sadar betapa cetek nya iman saya. Tapi saya nggak berani berlama-lama larut dalam pikiran itu.. takut terbawa lebih jauh dan tentu saja justru akan memperburuk keadaan psikologis saya. Beruntung ada suami yang selalu mengingatkan saya untuk tidak tinggalkan sholat, berdoa dan bersabar.

Dukungan dari keluarga, tetangga, teman-teman juga sangat membantu saya, mendoakan. Walopun hanya lewat pesan singkat karena gak bisa ketemu langsung.. itu juga sudah sangat berarti buat saya.

Terapi menulis juga saya lakukan. Memang, postingan yang kemaren pun saya tulis dengan bercucuran air mata, tapi bener deh.. dengan saya tulis begitu… ada beban yang terangkat dari hati saya. Lebih ringan aja rasanya. Apalagi membaca komen2 suportif dari narablog sekalian. Terima kasih ya 🙂

Saya juga baca artikel-artikel yang menceritakan kisah yang kurang lebih sama dengan saya. Sehingga membuat saya merasa tidak sendiri.. banyak juga yang bernasib sama dengan saya, dan tetap semangat dalam menjalani hidup. Makanya kenapa saya harus bersedih terus? Lagipula, kemudahan dan kebahagiaan dalam hidup ini jauh lebih banyak dan patut disyukuri.

Dan hati pun semakin tenang ketika membaca terjemahan Quran Surat Al Hadid ayat 22-23 :

22. Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah.

23. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu bergembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.

Pada akhirnya, saya sadar ini adalah salah satu episode kehidupan yang mau tidak mau harus saya lewati. Mau ikhlas atau tidak ikhlas, ceritanya ya seperti itu.. jadi rugi sekali kalo saya tidak ikhlas dan terus meratapi kenyataan. Setiap orang tidak luput dari ujian hidup.. walopun jalan ceritanya berbeda-beda.

Sebagai manusia biasa terkadang saya merasa tidak PAHAM maksud Tuhan, tapi saya memilih PERCAYA bahwa Tuhan punya maksud baik di balik setiap peristiwa. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, rugi rasanya kalo tidak bisa membuat kita menjadi orang yang lebih baik. 🙂

8 Comments

  1. Lama tidak ke sini saya baru tahu atas kejadian itu. Semoga tabah ya Na….. syukurlah bisa pelan2 move on. Ini mengingatkan saya juga agar tidak berlarut2 down karena satu masalah.

    Like

  2. Ini memang sungguh tidak mudah …
    tidak mudah …
    Tapi syukurlah Mbak Anna bisa move on

    Saya teringat filosofi “Kaca Spion” dari Bunda Lily
    Kaca spion memang penting … tapi itu dibuat kecil saja … untuk sesekali melihat kebelakang … untuk menentukan arah yang tepat kedepan … agar lebih hati-hati dan sebagainya …

    Yang lebih penting adalah … Kaca Depan … dan itu lebar ! Itulah fokus pandangan kita …

    Salam saya Mbak Anna
    Cheers

    Like

  3. assalamualaikum… ikut support untuk Mbak Anna, saat saya baca kisahnya, mungkin orang akan bilang “kamu sih mudah bilang sabar, kan gak ngerasain”. tapi jujur, saya punya teman dengan ujian yang lebih dari itu, dan saya pernah berada disampingnya saat beberapa kali harus bolak-balik di RS, katanya suatu kali,
    “Allah selalu ngasih yang terbaik, manusia saja yang sering berkeluh kesah dan tidak mau sabar dan syukur”…

    Subhanallah, ujian setiap orang memang berbeda, dan Allah lah yang berhak atas itu semua, kewajiban kita cuma 2, sabar dan syukur…

    semoga Allah melimpahkan rahmat dan berkahnya untuk Mbak Anna sekeluarga ..Aamiin Ya Rabb..

    Like

  4. Hampir saya nangis mb baca 2 posting mb belakangan ini, rasa2nya saya bisa ngerasain apa yang mb rasakan. Tapi apapun itu, memang harus move on, Tuhan pasti sudah merencanakan sesuatu yang indah untuk mba dan keluarga.

    Like

  5. sebelumnya saya turut bersedih membaca tulisan ini. Tapi sesungguhnya Allah memiliki rencana lain yang lebih indah dan baik di mata NYA. Semua rencana yg kita buat belum tentu yg terbaik meskipun kita merasa itu yang terbaik menurut kita.
    Istri saya 3 kali mengalami keguguran, namun kita yakin Allah selalu punya rencana lain yang jauh lebih baik buat kita…….

    Like

  6. syukurlah kalau sudah bisa bangkit lagi
    memang tak baik sedih berlama2
    saya gak tau mesti bilang apa
    karena posisi saya malah belum merasakan sekalipun dan semoga sih tidak pernah merasakan keguguran 😦

    Yang tabah ya jeng
    semoga setelah ini Allah benar2 meridhoi kalian untuk mendapatkan momongan, seperti jika Allah juga berkehendak hal yang sama untuk kami *peluk*

    Like

Leave a comment