[Surabaya] House of Sampoerna

Melanjutkan cerita saya tentang jalan-jalan ke Surabaya, masih di hari yang sama Jumat, 8 Februari 2013. Tulisan sebelumnya bisa diklik di sini ya.

Setelah bis Surabaya Heritage Track kembali ke House of Sampoerna, kini waktunya saya dan suami mengeksplor museum ini lebih dekat. Begitu masuk pagar depan museum aroma tembakau langsung terasa.. apalagi setelah kita masuk ke museumnya.

House-of-Sampoerna2

House-of-Sampoerna7

Sebenernya ini museum apa sih? kalo ngeliat namanya udah jelas banget kalo museum ini menyimpan sejarah dari awal berdiri hingga perkembangan terkini Sampoerna, sebuah produsen rokok ternama di Indonesia. Sebenernya bukan rokok sih ya.. tapi lebih tepatnya kretek, produk khas Indonesia.

Sejarah dimulai tahun 1913 ketika Liem Seeng Tee membuat dan menjual kretek lintingan di Surabaya. Bisa dibilang usahanya ini termasuk yang pertama dan bertahan serta terus berkembang hingga menjadi perusahaan multinasional seperti sekarang.

Di ruangan pertama kita bisa liat koleksi barang-barang pribadi pendiri Sampoerna maupun keluarganya, dimulai dari sepeda, meja belajar, sampe meja kerjanya. Selain itu juga diperlihatkan jenis tembakau dan cengkeh yang menjadi khas dari produk kretek Sampoerna.

House-of-Sampoerna4
Koleksi pribadi pendiri Sampoerna

Di ruangan ini juga dipamerkan koleksi kotak korek api milik seorang bocah Belanda yang pernah tinggal di Indonesia sebelum tahun 1945. Bocah ini terbang kembali ke Belanda setelah kemerdekaan Indonesia. Koleksi ini sangat langka, karena banyak barang-barang sejenis yang hancur dalam masa perang kemerdekaan.

Kotak korek api dari sebelum tahun 1945. Coba diingat, kapan terakhir kamu pegang korek api macam begini? :)
Kotak korek api dari sebelum tahun 1945. Coba diingat, kapan terakhir kamu pegang korek api macam begini? 🙂

Beralih ke aula dalam, yang memperlihatkan koleksi milik Sampoerna di masa awal perkembangan. Di antaranya adalah tabung dan bejana milik laboratorium, mesin serta plat yang digunakan untuk mencetak kemasan kretek.

House-of-Sampoerna5
Mesin cetak, plat, serta beberapa bejana laboratorium Sampoerna di masa awal perkembangannya.

Salah satu spot yang menarik di ruangan ini adalah Marching Band Sampoerna. Saya ingat sekali ketika di TVRI sekitar tahun 1990-1991 menayangkan Tournament of Roses di Pasadena, California, Amerika Serikat, marching band ini tampil dengan kompaknya. Baru sekarang saya tau, bahwa ternyata jumlah personil marching band ini ada 234 orang, yang merupakan pekerja pabrik wanita termasuk para pelinting.

House-of-Sampoerna6
Marching Band Sampoerna

Saya juga sempat melihat suasana pabrik linting kretek yang terletak di bagian belakang museum. Sejauh mata saya memandang, sepertinya pekerja pabrik ini semuanya perempuan. Kenapa ya? mungkin karena lebih teliti dan rapi dalam melinting. 🙂

pabrik-linting
Suasana pabrik linting dan pekerja wanita pelinting rokok kretek.

Ohya, di komplek House of Sampoerna ini kita juga bisa mengunjungi art gallery yang berada di samping belakang museum. Trus kalo mau istirahat sambil makan bisa juga ke cafe yang persis di samping museum.

Berbagai sudut art gallery yang sedang memamerkan "Trienal Seni Grafis Indonesia IV 2012"
Berbagai sudut art gallery yang sedang memamerkan “Trienal Seni Grafis Indonesia IV 2012”

Yang saya suka dari museum ini selain karena menarik, yang pasti adalah kebersihannya. Ukuran paling gampang ya liat aja toiletnya.. kalo toiletnya aja bersih, yang lain pasti bersih. Trus juga punya musholla, jadi pengunjung yang pengen sholat gak perlu bingung mau sholat di mana. Satu lagi.. petugas museumnya ramah dan informatif.

Museum ini recommended banget. Rugi kalo ke Surabaya tapi nggak mampir ke sini. 🙂

Ohya, kamu juga bisa berkunjung ke situs resmi House of Sampoerna.

15 Comments

  1. Mbak Anna …
    Postingan ini sukses membuat saya berkaca-kaca …

    Lho emang kenapa Om ? Ini kan bukan postingan sedih ?

    Nanti saya cerita ya Mbak

    Salam saya

    Like

Leave a comment