Mendadak Piknik : Day #1

Disebut mendadak karena ide untuk berlibur datang tiba-tiba. Tidak direncana sejak lama, tiba-tiba aja pengen dolan berdua dengan suami ke Kota Malang dan Kota Wisata Batu, Jawa Timur pada Sabtu Minggu 28-29 Mei 2016. Mumpung belum masuk Bulan Ramadhan dan udah lama banget kami gak piknik berdua.

Piknik kali ini, kami atur segala sesuatunya sendiri. Mas Nug yang urus tiket kereta dan hotel, saya yang pilih tempat-tempat yang dituju termasuk rute dan jadwal waktunya, semacam bikin itinerary. Thanks to internet, segala informasi tentang tempat-tempat bagus tersedia di sana.

Jumat, 27 Mei 2016, pukul 19.45, kami berangkat dari rumah menuju Stasiun Tugu Yogyakarta. Dari Kotagede – Stasiun biaya taksi Rp.80.000,-. Jalanan lumayan macet, sehingga agak mepet nyampai ke stasiun. Kereta Eksekutif Malioboro Ekspres sudah menanti dan bersiap berangkat pukul 20.45. Harga tiket Rp.242.500.-/orang.

Sabtu, 28 Mei 2016. Hari pertama dimulai. Sekitar pukul 04.20 kami sampai di Stasiun Kota Baru Malang. Kemudian sholat Subuh di musholla stasiun. Rencananya setelah sholat, kami mau sarapan di Nasi Bhug Matirah yang berada di sebelah kanan dari arah dalam stasiun. Warung yang cukup terkenal di Malang ini, menyediakan masakan rawon. Sayangnya warung ini baru buka pukul 07.00 pagi. Yah, masih lama dong.

Pukul 06.00, motor sewaan diantar oleh pihak rental ke stasiun. Motor matic dengan 2 buah helm. Tarifnya Rp.80.000,-/hari dengan jaminan KTP. Kami meluncur ke Kota Wisata Batu, mampir beli sarapan. Karena udah kelaparan akhirnya makan apa aja yang kami temui. Akhirnya malah makan Nasi Liwet Solo. Hahaha. Gapapa deh daripada keburu pingsan.

Sekitar pukul 08.00 kami sudah tiba di Kartika Wijaya Heritage Hotel yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No. 127 Batu, Jatim, Indonesia, 65313. Kami sengaja njujug hotel karena mau ganti baju dan nitip tas rangsel. Secara belum bisa check in. Eh, ga taunya pukul 08.30 kamar udah siap dan kami bisa check in. Yeay.

Kami pesan kamar superior lewat Tiket.com dengan rate Rp.676.750,- (setelah dapat potongan Rp.50.000,-). Hotel dengan nuansa heritage punya lapangan luas yang bisa dipake untuk jogging dan bermain, plus kolam renang anak-anak dan dewasa. Kendaraan mobil atau motor tamu yang menginap bisa dibawa sampai ke depan kamar.

Setelah naruh barang di kamar kami langsung menuju ke lokasi pertama.

 

Lokasi #1 : Eco Green Park

Beralamatkan di Jl. Oro – Oro Ombo nomor 9A, Kelurahan Temas – Kecamatan Batu, Kota Batu Jawa Timur. Dari hotel kami cuman berjarak 4 km, kurang dari 15 menit pake motor. Kami beli tiket terusan Eco Green Park – Jatim Park 2 (Batu Secret Zoo & Museum Satwa) seharga Rp.125.000,-. Trus kita dipakein gelang sama petugas.

Eco Green Park (EGP) buka pukul 09.00, di sana kita bisa melihat koleksi unggas dari seluruh dunia, koleksi serangga, pepohonan yang asri, juga wahana-wahana ilmu pengetahuan. Di sini pun juga memamerkan berbagai bentuk karya seni yang dibuat dari barang bekas. Cocok banget untuk fun study, liburan keluarga. Gak terasa 3 jam sudah kami jalan-jalan di EGP, tapi tetep kurang padahal kami masih harus ke Jatim Park 2. So, kami makan siang di food court-nya EGP.

 

Lokasi #2 : Jatim Park 1 (Batu Secret Zoo dan Museum Satwa)

Pukul 12.00 kami segera berpindah ke Batu Secret Zoo (BSZ). Kebun binatang yang jaraknya cuma deket banget dari EGP. Di tempat ini pengunjung bisa deket pake banget sama satwa. Bisa foto bareng sama anak harimau dan burung. Bahkan sama harimau besar pun bisa karena hewan karnivora dan pengunjung hanya dibatasi dengan kaca. Less than 1 meter lah. Seru. Koleksi hewannya pun lengkap dari berbagai negara.

Agar koleksi satwa tidak kabur dan demi keamanan pengunjung, kandang mereka dikelilingi kabel beraliran listrik. Jadi terasa lebih aman.

Walaupun kaki udah mulai pegel, semangat tetap menyala. Kami berpindah ke Museum Satwa yang bersebelahan dengan Batu Secret Zoo. Begitu masuk ke museum ini, saya langsung teringat film Night At The Museum. Kolesi satwa yang diawetkan dalam akuarium besar, Rasanya saya ikut bangga loh Indonesia punya musium semacam ini. Pukul 15.00 kami segera balik ke hotel untuk istirahat sebentar, nge-charge HP dan kamera, mandi, sholat (Dhuhur-ashar di jamak takhir).

 

Lokasi #3 : Musem Angkut

Pukul 16.30 kami meluncur lagi ke Museum Angkut yang terletak di Jl. Terusan Sultan Agung No. 2, Ngaglik, Kecamatan Batu, Kec. Batu, Jawa Timur. Dari hotel cuman 2,2 kilometer dan cukup 5 menit pake motor.

Museum ini buka dari pukul 12.00 sampai dengan pukul 20.00.

Sesampainya di sana kami beli tiket terusan Musium Angkut, Runway 27, dan Museum Topeng seharga Rp.100.000,-. Trus dipakein gelang untuk Museum Angkut dan 2 tiket berbeda untuk Runway 27 dan Museum Topeng.

Ketiga tempat itu tempatnya berdekatan tapi luasnya minta ampun. Tiga jam kurang deh. Terutama di Museum Angkut-nya. Koleksi kendaraan dari berbagai jaman dan tempat dipamerkan di area yang berbeda-beda. Jadi ada area kendaraan Jepang, Jerman, Inggris, Amerika, Indonesia, dan berbagai tempat lainnya. Harus punya kaki yang kuat ya buat jalan-jalan seharian.

Pukul 20.00 semua area ditutup. Padahal kami belum sempat ke Museum Topeng, untungnya udah sempat ke Runway 27 buat foto pura-pura jadi pilot di kokpit.

Ya sudah deh, akhirnya kami pulang ke hotel untuk beristirahat supaya besok pagi bisa fresh lagi untuk melanjutkan jalan-jalan. Overall, harga tiket sepadan dengan yang kita dapat. Nggak rugi!

Fyi, ternyata jam tutup toko dan berbagai tempat usaha di Kota Batu adalah pukul 20.00, hanya beberapa saja yang masih buka.

 

Anyway, saya ada beberapa tips piknik mandiri tanpa guide, nih!

  1. Install aplikasi peta di HP. Saya menggunakan dua aplikasi yaitu Google Maps (G-Maps) dan HERE Maps. Kedua aplikasi ini ada kekurangan dan kelebihannya. Kalo G-Maps jauh lebih lengkap tapi harus online, bisa ngabisin kuota internet dan suka blank kalo pas gak ada jaringan. Kalo HERE Maps bisa dipake secara offline, tapi harus di-update petanya secara berkala. (update : kita bisa download offline area di G-maps) 
  2. Persiapan sebelum berangkat, search lokasi-lokasi yang ingin dikunjungi lewat aplikasi tersebut. Trus di-save. Jadi ketika udah jalan, gak perlu nyari-nyari lagi, tinggal buka di your places atau favorite di aplikasi.
  3. Pikirkan transportasi selama di sana. Bisa motor atau mobil. Kalo mau lincah ya pake motor. Biasanya hotel tempat menginap menyediakan mobil sewaan, kalo motor mereka cuman bisa kasih nomer telpon aja. Kita yang kontak dan bikin kesepakatan sendiri di mana kendaraan diantar dan diambil oleh pihak rental.
  4. Pake sepatu lari/jogging selama jalan-jalan. Why? Lebih nyaman dan gak cepet capek.

Yup, hari pertama jalan-jalan di Kota Wisata Batu sudah selesai. Foto-fotonya banyak banget, yang saya pasang di sini cuman sebagian kecilnya. Untuk cerita hari kedua berwisata alam, jalan-jalan di Kota Malang dilanjut di postingan berikutnya. 🙂

3 Comments

  1. Ternyata di Batu banyak tempat wisata asyik, kayanya satu dua hari tidak cukup ya Mbak. Saya juga pingin jalan-jalan, tapi belum kesampaian.

    Btw, Google Maps, sebenarnya bisa offline, kalau diunduh peta edisi lokal 🙂 #CMIIW.

    Like

    1. iya, di Batu banyak tempat bagus paling nggak 3 hari deh.

      Tentang google maps offline, bisa dicoba tuh. makasih infonya Cahya 🙂

      Like

Leave a comment