Umroh #5 : Keberangkatan

Sabtu, 4 April 2015

Hari yang dinanti telah tiba, hari keberangkatan. Tepat setelah sholat Subuh di masjid depan rumah, saya dan suami diantar oleh Bapak dan Ibu mertua ke Bandara Adisucipto. Dengan penerbangan pertama pukul 05.55 WIB saya dan grup yang berjumlah 48 orang berangkat ke Jakarta. Setelah transit beberapa jam kami terbang melanjutkan perjalanan ke Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. Bersama kami juga ada grup dari biro perjalanan lain.

WP_20150404_002
Bersama pembimbing umroh kami, dr. Probosuseno, Sp.PD, K-Ger di Bandara Adisucipto Yogyakarta.

Penerbangan Jakarta – Jeddah berlangsung selama 9 jam. Ini adalah pertamakali buat saya terbang selama itu. Sebelum terbang saya sedikit penasaran tentang jalur penerbangan yang akan kami tempuh, mengingat adanya konflik di antara Arab Saudi dan Yaman yang terletak di sisi selatan Arab Saudi. Melalui layar di dalam pesawat, dapat dilihat ternyata jalur penerbangan melintasi Oman dan Uni Emirat Arab, kemudian berbelok ke barat menuju Jeddah.

Bandara King Abdul Aziz di waktu senja.
Bandara King Abdul Aziz di waktu senja.

Kami mendarat sekitar pukul 18.30 (Waktu Arab Saudi/WAS) yang selisih 4 jam dari WIB. Mata udah ngantuk, tapi hari masih sore. Ah, mungkin ini yang disebut jetlag. Hehehe. Setiba di sana tanpa menunggu terlalu lama, kami menjalani pemeriksaan paspor. Kata pembimbing kami, proses imigrasi kedatangan biasanya cukup longgar, namun saat kepulangan pemeriksaan akan lebih ketat.

Dan memang benar, ketika kami antri untuk pemeriksaan paspor penjagaan cukup longgar. Tidak ada larangan mengambil foto, berbeda dengan pemeriksaan imigrasi di Singapura. Pernah suatu ketika saya dan teman-teman berkunjung ke sana. Seorang teman saya memotret suasana, langsung didatangi petugas dan file foto langsung dihapus di tempat.

Antri pemeriksaan paspor.
Antri pemeriksaan paspor.
Bus Station di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.

Proses di imigrasi kedatangan, pengambilan bagasi cukup lancar sehingga kami bisa langsung bergerak menuju Kota Nabi, Madinah dengan bis selama 6 jam. Alhamdulillah saya bawa bantal traveling yang sungguh berguna saat perjalanan darat yang panjang ini. Saya bisa tidur pulas.

Ahad, 5 April 2015.

Hari telah berganti. Sekitar pukul 02.45 WAS kami tiba di Hotel Safa, Madinah yang berjarak sekitar 100 meter dari masjid. Total waktu tempuh perjalanan dari Jogja hingga sampe Madinah berkisar 24 jam.

Waktu Subuh akan datang pukul 04.50 WAS, namun sungguh tak sabar kami untuk bersegera menuju Masjid Nabawi.

Masjid Nabawi di kala dini hari, menyambut kehadiran kami.
Payung-payung raksasa Masjid Nabawi di kala dini hari, menyambut kehadiran kami.
WP_20150405_008
Menuju ke pintu khusus jamaah wanita.

Hati bergetar seiring kaki melangkah mendekati Masjid Nabawi, masjid yang istimewa karena keutamaannya apabila melakukan sholat di dalamnya akan memperoleh pahala 1000 kali dibanding sholat di masjid lain, kecuali di Masjidil Haram.

Terima kasih ya Allah, atas kesempatan ini.

 

***

PS :

Baca juga postingan yang lain :